Sejarah dari Indonesia memang sangat luas dan mendalam. Akan tetapi salah satu yang perlu kita tahu adalah bagaimana sejarah Negara kita ini sebenarnya sudah cukup lama sangat dekat dengan prakter korupsi. Apabila diminta untuk menjelaskan kaitan Antara korupsi dan bubarnya VOCย sendiri, itu bisa kita jelaskan dengan cukup mendetail dan lengkap. Ya benar sekali, tidak seperti yang orang orang banyak ketahui sebenarnya ada sejarah dan juga kaitan mengenai bubarnya VOC di indoensia dan korupsi. Nah, bagi teman teman yang ingin mengetahuinya maka bacalah beberapa informasi berikut ini.
Sejarah dan kaitan korupsi dengan bubarnya VOC
VOC menjadi satu โ satunya maskapai kerajaan Belanda yang ditunjuk untuk mengeksploitasi Indonsia sejak 1602, Vereenigde Oostindische Compagnie ini juga cukup terkenal sebagai pemonopoli rempah โ rempah dari bumi nusantara, dengan membeli berbagai komoditas rempah dengan harga yang sangat murah dari petani local untuk dijual dengan harga tinggi di daratan eropa. Tujuan awal demi tercapainya Gold dan Glory maka tak heran jika hak oktroi pun dimiliki VOC,
Mata uang pun mereka cetak sendiri bahkan hingga tugas pemungutan pajak daerah pun menjadi wewenang mereka. Di sisi lain, kebiasaan belanda yang sering berperang menjadi salah satu penyebab biaya operasional yang dibutuhkan pun makin besar terutama bagi VOC sendiri yang notabene memang masih kerap bersitegang dengan beberapa wilayah jajahannya di nusantara. Persaingan dagang komoditas rempah โ rempah dengan beberapa negara eropa lainnya juga turut menjadi penghambat berkembangnya bisnis voc kala itu.
Bubarnya VOC karena dana Operasional yang membengkak
Namun tidak hanya itu saja, biaya yang harus dikeluarkan untuk mendanai voc pun makin membesar sejak adanya kebiasaan korupsi yang dilakukan di dalam tubuh voc itu sendiri. Hutang pun kemudian menjadi satu โ satunya cara yang dilakukan voc kala itu, bahkan hutang voc pernah mencapai 136.7 juta gulden yang menyebabkan maskapai ini tak bisa ditolong lagi, eksistensi voc pun harus berakhir di tanggal 31 desember 1799 dengan pernyataan pailit, hutang yang sangat besar dan asset yang harus diserahkan pada pemerintah Belanda.